Semarang,Trankonmasi.com
Masih dalam suasana
lebaran Idul Fitri di masa pandemi, para pemimpin organisasi yang menaungi
pesilat di Jateng giat menjalin silaturahim.
Pengurus Wilayah
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Jawa Tengah menggelar pertemuan Syawalan
dengan Pengurus Wilayah Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PW PSNU) Pagar Nusa Jawa
Tengah dan Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Tengah.Sabtu(6/6/2020).
Bertempat di Rumah
Makan Suharti, Krapyak, Semarang, jajaran pengurus perguruan PSHT mengajak
pengurus Pagar Nusa dan Pemuda Pancasila untuk mempererat hubungan baik dalam
rasa persaudaraan. Serta mengajak bersama-sama menjaga kedamaian di Jawa Tengah.
"Kami memohon maaf
atas semua kesalahan kami maupun anggota kami. Mari saling memaafkan dan
menjaga ketentraman wilayah kita, Jawa Tengah. Kita satu visi dan misi, mari
pererat rasa persaudaraan. Terima kasih atas kehadiran panjenengan semua
memenuhi undangan kami," tutur Sekretaris PSHT Jateng Danar Sutopo
mengatakan hal itu dalam pidato pembukaan.
Danar Sutopo
mengungkapkan, apabila ada masalah di tingkatan bawah, khususnya bila ada
kejadian yang melibatkan anggota PSHT, Pagar Nusa dan Pemuda Pancasila,
hendaknya secepatnya diselesaikan dengan semangat kekeluargaan," ujarnya.
"Kita ini
sama-sama punya anggota banyak. Kita sama-sama memiliki tanggungjawab besar.
Maka mari kita selesaikan setiap masalah pada kesempatan pertama, dengan semangat
kekeluargaan," jelas Danar
Selanjutnya Ketua PSHT
Jateng Kun Sriwibowo menjelaskankan, kejadian perkelahian anggota PSHT dan
Pagar Nusa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, diharapkan cepat selesai dan
rukun kembali.
Juga, perselisihan
antara anggota PSHT dan Pemuda Pancasila di Bekasi, Jawa Barat, diharapkan
cepat mereda dan kembali damai,"papar Sriwibowo.
"Kita tahu, sesama
organisasi kita tidak pernah ada masalah. Baik-baik saja dan selalu bisa
berkomunikasi akrab seperti ini. Namun memang kadang orang berjiwa muda
bergesekan di lapangan, itu yang perlu kita cegah dan cepat selesaikan. Dan
biasanya masalah pribadi orang per orang saja," ujar Sriwibowo.
Pada kesempatan yang
sama Direktur Intelijen Keamanan Polda
Jateng KBP Yuda Gustawan yang hadir mewakili Kepala Kepolisian Daerah Jawa
Tengah dalam pertemuan tersebut mengatakan, Polri sangat gembira dan menyambut
baik pertemuan Syawalan tersebut.
"Sungguh bagus
pertemuan ini. Bapak Kapolda sangat gembira dan menyambut baik acara ini.
Sangat mendukung tugas Polri," tandasnya.
Dia sebutkan, PSHT,
Pagar Nusa dan Pemuda Pancasila, adalah tiga organisasi yang seksi. Karena
sama-sama besar jumlah anggotanya.
"Organisasi
panjenengan ini seksi. Semua pihak tertarik mendekati. Terlebih bila punya
kepentingan politik. Nah, ini sekaligus potensi resiko yang harus
diwaspadai," ungkap dia.
Sementara itu Ketua PW
PSNU Pagar Nusa Jateng Harun Heru Supriyanto dalam sambutannya menyatakan,
selama ini Jawa Tengah adem ayem. Hampir tidak pernah terjadi konflik antar
anggota PN dengan PSHT atau Pemuda Pancasila.
Kejadian di Trenggalek
maupun di Bekasi, dia jamin dan dia yakini, tidak akan merembet ke Jateng dan
tidak akan menyeret anggota di Jateng ikut campur kasus di dua tempat tersebut.
"Kami mendukung
dan menyambut baik maksud acra kita malam ini. Saya jamin dan saya yakini kejadian
di Trenggalek dan Bekasi tidak akan merembet atau melibatkan orang Jateng.
Selama ini kita rukun saja dan adem ayem," ucap Harun.
Hal sama disampaikan
ketua MPW Pemuda Pancasila Jateng Bambang Eko Purnomo.
"Mari kita
sering-berjumpa begini. Sangat bagus untuk membangun keakraban. Dan mari kita
duplikasi pertemuan ini ke struktur di bawah hingga tingkat desa," harap
Eko yang menjabat wakil rakyat di DPRD Jateng.
Usai beramah tamah,
hadirin berdoa bersama dipimpin Pembina Majlis Pendekar Pagar Nusa Jateng abah
Kyai Hendro Syufaat.
# Taufiq W.