Tim Quick Wins Polda Jateng Bekerjasama dengan Ponpes Darul Ulum Batang Tangkal Paham Radikalisme ISIS di Kab. Batang

Magelang, lpktrankonmasi.com -Turut hadir dalam kegiatan Program quick wind Polda Jateng Tangkal Radikalisme ISIS  antara lain


Kasubid Penmas AKBP Drh. FDH. Priyono Teguh Widyatmoko, S.H, Kaur Penum Kompol Miftahul Ulum, Kasat Intelkam Polres Batang Iptu Kurnia Taufik, Kasat Binmas AKP Ahmad Almunasifi, SH, Paur Subag Humas Aiptu Joni Nurcahyadi,  Kanit Bintibmas Iptu Siswanto serta Santriwan Ponpes Darul Ulum Batang.


Ponpes Darul Ulum berada di Ds. Tragung Kec. Kandeman Kab Batang, Ponpes tersebut beada dibawah naungan  Ketua MUI Kabupaten Batang KH. Zainul Iroqi yang sekaligus merangkap sebagai Pimpinan Ponpes,


"Insyaallah Kelompok Radikal Tidak akan masuk ke Ponpes Kami karena Ponpes kami adalah NU Nusantara, kami akan selalu membantu pemerintah Indonesia" jelas Zainul.


Paham radikalisme menurut KH. Zainul Iroqi ada beberapa faktor, yang pertama pemahaman agama yang kurang dan hanya mengambil ayat ayat Alquran yang sesuai dengan tujuannya terutama permasalahan jihat peperangan dan dangkal agama.

Yang kedua faktor transnasional tokoh agama berhubungan dengan luar negeri dan ajarannya nya dibawa kesini dan faktor ketiga sangat keliatan sekali di Indonesia yaitu kelompok keturunan garis keras yang dulu bersembunyi di timur tengah kembali ke Indonesia dengan membentuk kelompok-kelompok garis keras dan eksis di Indonesia karena Indonesia tempat yang subur dan aktif di kampus kampus karena setelah pulang dari timur tengah mereka jadi dosen dan guru guru di tempat pendidikan di Indonesia.

"Saya akan memperbaiki dengan memberikan pemahaman yang baik karena merubah pola pikir yang sudah Radikal itu perlu waktu" lanjutnya.

Pergerakan kelompok radikal tersebut dinilai sangat terstruktur dan masif melalui media sosial itu yang sangat berbahaya karena pengaruh yang di sebarkan mereka menggunakan media sosial dan posting posting jihat.

"Ini yang sangat berbahaya dan yang saya sesalkan negara sedikit lengah dan tidak mengurusi masalah agama di Indonesia dan itu yang mereka jadikan celah untuk memberi pengaruh kepada masyarakat" jelasnya.

Kasubid Penmas AKBP  Priyono Teguh Widyatmoko berharap agar para santri dapat bersatu padu dalam membatu pemerintah.

"Ditengah Pandemi COVID-19 ini kami mengharapkan kepada para santriwan dan santriwati membantu pemerintah Indonesia dengan bersatu padu dengan belajar dengan baik sesuai dengan ajaran agama sesuai dengan Al-Qur'an dan Al Hadis yang diajarkan oleh para Kyai dan Ustad yang ada di Ponpes Darul Ulum guna menekan bahaya paham radikalisme ISIS, itu sudah membantu kami dalam menangkal berkembangnya paham Radikalisme ISIS di Indonesia" jelas Kasubid Penmas.

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion