Pantai Lon Malang Sampang Telah Resmi Dilaunching Jadi Zona KIP


(Foto: Varies) - www.lpktrankonmasi.com


Suasana Pelepasan Burung Merpati Putih Saat Launching Zona KIP di Pantai Lon Malang, Sampang. 


Lpktrankonmasi.com, SAMPANG - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pemberdayaan Maayarakat Desa (DPMD) Jawa Timur, telah resmi melaunching Klinik Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Zona Kreatif Inovatif Produktif di Pantai Wisata Lon Malang, Bira Tengah, Sampang, Minggu (31/07/2021). 


Turut hadir dalam acara tersebut, ialah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Soekaryo SH., Mam, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto, S.Kar., M.M, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur, Dr. Andromeda Qomariah, M.M, Direktur Yayasan Rumah Kita Sidoarjo, Andrianus M. Uran, Direktur Kita Indonesia Penggerak Foundation, Dwi Ari Kusuma. 


Kegiatan yang digelar pagi hari yang dikemas dengan petik laut dan sore harinya launching Zona KIP di Pantai Lon Malang tersebut berkat kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Yayasan Rumah Kita yang didukung oleh PT Sampoerna. 


Soekaryo, Kadis DPMD Jatim saat diwawancarai awak media mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa untuk meningkatkan desa wisata dengan tujuan meningkatkan perekonomian yang ada di desa.


"Supaya desa mempunyai penghasilan tinggi dan PaDesnya naik, ini dananya dari bantuan ibu Gubernur ke Direktur KIP," katanya.


Sementara itu Direktur Kita Indonesia Penggerak (KIP) Dwi Ari Kusuma menjelaskan, kita merupakan Mitra dari Provinsi Jawa Timur guna menyeleksi BumDes yang ada di Jawa Timur 


"Untuk pelatihannya kami membuka secara umum. Dari sekian ratus desa yang berbasis BUMDes ternyata ada 196 desa di Jawa Timur yang mendaftar BUMDes," ucapnya. 


Saat disinggung soal pemilihan pendampingam desa, Ari Kusuma menjelaskan untuk penyeleksiannya semi tertutup. Melalui proses pelatihan pihaknya menggali dari dokumentasinya serta administrasinya. 


"Yang terpenting adalah 3A, 1. Aset, dimana desa wisata tersebut berbasis BUMDes, 2. Arena, dimana desa wisata tersebut punya potensi untuk dikembangkan, 3. Aktor, kami juga melakukan wawancara kepada pelaku dari desa wisata tersebut," tuturnya. 


Saat ditanya masalah pengawasan terhadap bantuan tersebut, Ari mengatakan, kalau pihaknya hanya sebagai hanya sebagai dasar pelayanan saja dan membantu dalam penyusunan SOP. 


"Bantuan yang sudah, kami salurkan adalah Zona KIP, video yang sudah ditayangkan tadi. Jadi penyusunan SOP yang sudah kami buat bisa diimplementasikan oleh mereka nanti," ungkapnya. 


Terakhir ia mengatakan, terkait bantuan dana dari PT Sampoerna. Ialah dana CSR, kalau dananya tidak bisa diungkapkan oleh PT Sampoerna sendiri, karena mencakup 6 desa wisata. Jadi tidak parsial," tegasnya. 


(Varies/Sur)

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion