ilustrasi beberapa siswa madrasah ibtidaiyah yang sedang di rawat - www.Lpktrankonmasi.com |
Lpktrankonmasi.com - Senin (26/9/22) Beberapa siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif dusun nepak, desa bulurejo kecamatan mertoyudan kabupaten magelang, baru baru ini mendapatkan perawatan di RSU Tidar Kota Magelang di duga setelah mengkonsumsi makanan yang di jual di sekitaran sekolah.
Terdapat hampir 30 siswa yang di larikan ke rumah sakit diduga keracunan setelah mengkonsumsi jajanan berupa Jasuke dan mi goreng, seperti yang di katakan oleh Kapolsek Mertoyudan AKP Sujarwanto ketika dimintai keterangan.
"Setelah mengkonsumsi jajanan tersebut, sesaat kemudian anak-anak merasa mual, selanjutnya di lakukan tindakan pertama dengan mengevakuasi beberapa siswa tersebut ke RSUD Tidar dan juga RS Harapan Kota magelang. " tuturnya
Dia menyatakan ada 17 anak yang di bawa ke RSUD tidar, dan 16 anak di bawa ke RS Harapan Kota Magelang, beberapa pihaknya juga mengamankan sampel makanan, dan muntahan dari para siswa untuk di teliti di laboratorium, apakah mengandung zat yang tidak baik untuk di konsumsi oleh anak-anak.
"Langkah selanjutnya yang kami lakukan ialah mengamankan beberapa pihak yang bertanggung jawab, yaitu para pedagang yang menjual jajanan tersebut, kami sudah mengamankan pedagang jasuke, sedangkan pedagang mi goreng masih kami cari orangnya" sambungnya.
Kabid Layanan RSUD Tidar sendiri, Susini Rangkai Sari mengatakan, sekitar pukul 11.20 ada 17 siswa dari Mi maarif nepak bulurejo yang datang ke UGD meminta layanan dengan keluhan, dimana para siswa tersebut mengalami keluhan mual dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan yang di jual di sekitaran sekolah.
"Kami dari tim UGD kemudian melakukan perawatan sesuai prosedur, pasien akan secepatnya kami bantu untuk mendapatkan pelayanan sesuai yang di butuhkan, yaitu memberikan cairan pada pasien-pasien tersebut' Tuturnya.
Dia menjelaskan beberapa pasien saat ini masih dalam tahap observasi oleh tim, baik dokter maupun perawat. Saat ini yang terindikasi perlu perawatan lebih lanjut ada empat anak, sementara yang 13 lainnya masih dalam tahap observasi karena kondisinya berbeda, mereka banyak yang muntah-muntah, mual, pusing, dan lemas, karena mengalami banyak keluarnya cairan di karenakan muntah terus menerus. (ZK TR)