Disporabudpar Sampang Tak Bisa Anggarkan Makanan Monyet Ke Wisata Hutan Kera Nepa

 

Monyet Dari Wisata Hutan Kera Nepa Saat Nongkrong Di Atas Atap Rumah Warga (Screenshot Video Warga)

Lpktrankonmasi.com, SAMPANG - Monyet-monyet di wisata hutan kera Nepa terus membabi buta menyerang rumah warga, merusak atap dan mencabuti tanaman di halaman rumah warga Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Senin (17/10/2022)

Serangan monyet-monyet tersebut diduga akibat kurangnya stok makanan dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang. Sementara itu Disporabudpar tidak bisa menganggarkan makanan untuk monyet di wisata hutan kera Nepa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Marnilem, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang. Ia mengatakan, Disporabudpar tidak punya anggaran untuk memberi makan dan merawat kera di wisata hutan kera Nepa, seharusnya itu desa bisa menganggarkan lewat dana desa.

"Jadi desa harus itu harus kreatif, jangan ketergantungan ke Disporabudpar," katanya.

Menurutnya, dulu tahun 2019 pengelola hutan kera Nepa. Masih menyetor ke Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi semenjak tahun 2020, 2021, hingga 2022. Pengelola tidak mau setor, padahal mereka menarik parkir saat wisatawan berkunjung ke hutan kera Nepa.

"Jadi Disporabudpar pernah menyuplai makanan untuk monyet di hutan kera Nepa. Namun, sekarang Disporabudpar tidak bisa menganggarkan. Ya kendalanya, diantaranya pengelola tidak mau setor PAD dan pada saat rapat bersama DPR.

"Kami diprotes, Disporabudpar tidak bisa menganggarkan untuk makanan hewan, karena memang bukan tupoksinya. Kalau bangun seperti gazebo dan fasilitas wisata itu bisa," tutur Marnilem saat ditegor anggota dewan.

Ia juga menyinggung Pemdes Batioh, selaku pengelola hutan kera Nepa, desa jangan cuek dong. Kasian warganya, ayo lindungi rakyatnya dari serangan hewan. Contohnya ada maling dan desa tidak aman, kan kepala desa-nya harus pontang-panting. Jadi sama seperti serangan hewan ini," singgungnya.

Sedangkan Sulaiman warga Desa Nepa mengungkapkan, sejak dulu mas stok makanan memang kurang untuk monyet di wisata hutan kera Nepa. Bahkan saya pernah diliput oleh Trans TV, tapi tetap seperti itu. Jadi, akhirnya warga yang jadi korban.

"Kami tidak bisa mengembangkan pertanian dan juga ternak ayam. Karena, selalu diganggu oleh kera-kera dari wisata hutan kera Nepa. Kalau pohon pisang dan singkong tidak akan bertahan lama, telur ayam juga dicuri oleh monyet-monyet tak berdosa itu mas," ujarnya.

Ia juga menambahkan, seharusnya Pemdes Batioh dan Pemdes Nepa bekerjasama. Dan bisa menganggarkan lewat dana desa-nya untuk makan kera. Semua kepala dusun harus bergerak, jangan hanya duduk di atas kursi. Ayo turun kebawah," tambahnya.

Terakhir ia juga menyampaikan, kalau sampai akhir tahun 2022. Monyet-monyet tetap menyerang rumah warga, maka tidak menutup kemungkinan kami bius. Setelah itu warga mau audensi ke dinas terkait sambil membawa monyet-monyet yang kelaparan itu dan akan kami lepas di halamannya," tegasnya. (Ries)

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion