Semarang (25/03/2020) - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
mengimbau kepada masyarakat Jawa Tengah agar selalu menjaga lingkungan terkait
Pandemi Corona dalam pers release nya sebagai berikut :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bapak ibu seluruh masyarakat Jawa Tengah . Hari ini Rabu 25
Maret saya sampaikan update Corona di
Jawa Tengah. Per pukul 17.30 ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19
bertambah 19 orang!. Ke-19 pasien positif baru tersebut dirawat di Di RS
Moewardi Surakarta 1, RSUP Dr Kariadi Semarang 2, RS Wongsonegoro Semarang 4,
RSUD Goeteng Purbalingga 3, RSUD Cilacap 1, RSUD Banyumas 3, RS Kardinah Tegal
1, RSUD Soediran Wonogiri 1, RS Sudjono Magelang 2, RSUD Setjonegoro Wonosobo
1.
Jadi total di Jawa Tengah saat ini positif Covid-19 berjumlah
38 orang, dirawat 34, dan meninggal 4 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan
(ODP) berjumlah 2858 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 257.
Bapak ibu, saya perlu tegaskan di sini, penambahan pasien
positif corona di Jateng sangat signifikan. Ini harus menjadi perhatian serius
kita semua. Alarm sudah berbunyi dan semakin keras dari hari ke hari. Maka saya
meminta bapak ibu semakin waspada, semakin aware terhadap wabah ini. Saya
ingatkan, jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan
himbauan pemerintah.
Boleh jadi anda kuat, anda sehat, atau imun anda bagus,
sehingga meskipun tertular anda tidak merasakan gejala sakit. Tapi ketahuilah,
anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, dan anak-anakmu.
Jangan sampai nantinya anda menyesal, karena itu patuhi himbauan pemerintah
untuk berdiam di rumah, sekali lagi berdiam di rumah; keluar hanya jika ada
kepentingan mendesak, dan ingat; selalu jaga jarak serta cuci tangan setiap
kali kontak atau menyentuh benda apapun di luar.
Bapak Ibu masyarakat Jateng yang saya hormati…
Berikutnya, saya mencermati pergerakan saudara-saudara kita
yang mempercepat mudik ke kampung halaman.
Kemarin kita tahu ada 80 bus membawa 1776 penumpang dari Jakarta ke
Jepara. Juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di
terminal-terminal di Jateng. Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu
Purwokerto ada 2323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada
2625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang,
kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.
Saya meminta kepada kepala daerah, para Bupati dan Walikota
untuk mencermati situasi ini. Mohon lebih tegas dan ketat dalam menerapkan
protocol kesehatan. Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan
pantau terus. Protocol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT
dan RW. Dengan demikian jika ditemukan pasien positive baru, kita akan bisa
menelusuri riwayat kontak dan pergerakan pasien tersebut.
Para kepala daerah juga harus lebih ketat dalam menghimbau
masyarakat untuk tidak menciptakan kerumunan. Silahkan membatasi pergerakan
atau bahkan menutup tempat-tempat yang berpotensi ada kerumunan seperti
alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya. Beri edukasi warga untuk
menunda setiap bentuk aktifitas massal seperti peribadatan dan resepsi
pernikahan.
Bapak ibu, sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh.
Bahkan tak sedikit tenaga medis yang berguguran. Karena itu, sayangi dirimu,
sayangi keluargamu, bersama kita patuhi himbauan pemerintah, agar tidak semakin
banyak air mata tertumpah. Semoga pageblug ini segera bisa kita lalui.
Wassalamualaikum waruhmatullohi wabarokatuh
Sumber: Kepala Balai Kesehatan Masyarakat Jawa Tengah
(Ojin)