SAMPANG : TAK PEDULI ZONA MERAH WISATAWAN HUTAN KERA NEPA MEMBLUDAK TAK PATUHI HIMBAUN PEMERINTAH

Sampang – Kabupaten Sampang telah ditetapkan sebagai zona merah yakni wilayah yang penularan virus Corona dalam kondisi tidak terkendali. Yang berarti segala aktivitas di wilayah Kabupaten Sampang, kecuali aktivitas darurat deperti misalnya penyaluran pangan dan penanganan medis.
Meski dalam wilayah zona merah Wisata Hutan Kera Nepa yang berada di Desa Batitoh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang nekad dibuka pada H+1 lebaran idul Fitri. Tanpa mengindahkan peraturan pemerintah tentang adanya larangan beraktivitas, apalagi ini jelas-jelas mendatangkan banyak orang yang sangat rentan dengan penyebaran Covid-19.

Selasa (26/5/2020).

“Kemana ini pemerintah khususnya pihak petugas keamanan setempat, kok tidak ada tindakan terkait dibukanya Wisata Hutan Kera Nepa, padahal himbaun pemerintah tidak boleh mengadakan kegiatan yang membuat kerumunan massa, "ujar Sahrawi warga Kecamatan Banyuates saat diwawancarai awak media lpktrankonmasi.com

"Wisatawan dalam Negeri yang berkunjung di Hutan Kera Nepa membludak namun tidak ada tindakan dari pihak aparat keamanan sehingga ini terkesan san menimbulkan dugaan tebang pilih dalam menegakkan aturan untuk memutus mata rantai Covid-19. "paparnya.

Salah satu pengunjung berinisial S mengatakan,” Ada sekitar kurang lebih 300 orang yang mengunjungi Wisata Hutan Kera Nepa kemaren sore, karena banyak kendaraan yang masuk kesana saya pun juga tertarik untuk ikut masuk karena saya kira di sana tidak ditutup.”

Sedangkan menurut salah satu warga di sekitarnya yang namanya juga tidak mau disebutkan mengatakan terakit dibukanya Wisata Hutan Kera Nepa.
 "Di bukanya wisata hutan kera nepa ini karena rata-rata tempat wisata di kabupaten Sampang masih dibuka, seperti Wisata Air Terjun Toroan Kecamatan Ketapang dan Pantai Lonmalang Kecamatan Sokobanah tetap dibuka,”singkatnya.

Kapolsek Banyuates, Iptu Sukadi menyampaikan, Kemarin hari H lebaran itu Saya beserta 4 anggota dan dari Koramil banyuates 3 anggota turun langsung kelokasi dan sudah koordinasi dengan Kepala desa dan kepala dusunnya untuk tetap menutup tempat wisata hutan kera nepa. "Paparnya saat di wawancarai lewat telpon selulurnya.

"Disana kami sudah menjelaskan secara gamblang sehingga bapak kepala desa dan kepala dusun disana menyatakan siap untuk tetap di tutup,"tuturya.

"Saya tidak tahu kalau tadi masih ada wisatawan yang berkunjung kesana, karana saya ada rapat di kabupaten sampang seharian. Baru sampai kerumah ba'da maghrib jadi seharian saya gak sempat ke kantor. "terangnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Camat Banyuates, Fajar Sidiq, SSTP, M.Si, Kami sudah sampaikan kepada bapak kades disana, Selama pandemi covid-19 sesuai himbaun pemerintah tempat wisata tetap di tutup walaupun moumen lebaran, bahkan saat malam lebaran Forkopimcam saat ngepam antisipasi ada takbir keliling masih di sempatkan ngecek ke daerah wisata hutan kera nepa disana.

"Bisa jadi warga sekitar disana membuka paksa wisata tersebut tanpa koordinasi dulu dengn bapak kepala desanya. Namun jika wisata itu dibuka untuk umum yang pastinya ramai seperti tahun sebelumnya, hawatir tadi itu para wisatawan yang nekat masuk tanpa mengindahkan himbaun dari pihak pemerintah. "Duganya

Lanjut Fajar, Kami akan terus berkoordinasi dengan kepala desa disana terkait info ini, jika masih tetap ada wisatawan yang nekat masuk kesana maka kami akan bubarkan paksa. "Tegasnya.

"Besok dari pihak forkopimcam akan melakukan patroli langsung ke lokasi wisata yang berada di wilayah kecamatan Banyuates. "Pungkasnya.

Melalui telpon via WhatsApp Kepala Desa Batioh, Suud mengatakan, Bahwa dari pemerintah desa sudah melakukan himbaun dan melakukan penutupan sebelum bulan ramadhan, info yang kami terima H+1 lebaran itu memang di buka secara paksa oleh masyarakat sekitar.

"Rakyat berani membuka secara paksa walaupun sudah ada himbaun karena masih banyak tempat wisata yang dibuka pasca lebaran ini,"jelasnya

"Kami selaku pemerintah desa setempat langsung melakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar agar Wisata Hutan Kera Nepa tetap ditutup sampai keadaan normal kembali,"tuturnya

(Naf)

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion