Tambak garam di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang (Foto: Rossi)
Lpktrankonmasi.com,
SAMPANG - Pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
ini, petani garam sangat berharap kepada Pemerintah Daerah hingga Pusat agar
terus memperhatikan kondisi harga garam yang hari ini masih belum juga sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh petani garam khususnya petani garam di
Kabupaten Sampang, Senin (19/07/2021)
Kondisi harga garam
pada pasca peraturan kebijakan PPKM disinyalir membuat masyarakat kesulitan
untuk beraktifitas di luar, masih belum juga seperti apa yang diharapkan oleh
patani garam.
Setelah awak media
lpktrankonmasi.com melihat kondisi petani garam yang ada di Kecamatan Sreseh,
Kabupaten Sampang, masih banyak petani garam yang mengeluh dengan sistem
kebijakan PPKM ini. Yang di mana menurut petani garam masih belum juga naik harga
garam seperti apa yang diharapkan oleh petani garam," kata M Safik warga
Desa Marparan, Kecamatan Sreseh.
Menurut M Safik ketika
Kebijakan PPKM Darurat terus berlangsung dan harga garam masih belum naik, maka
petani garam yang mayoritas sumber ekonominya dari hasil garam akan kesulitas
bernafas. Dan akan mengalami krisis ekonomi dalam masa diberlakukannya PPKM
Darurat," ungkapnya.
Yang di mana kebijakan
PPKM ialah pembatasan kerja skala mikro untuk mengatasi penyebaran COVID-19 di
daerah. Ketika harga garam masih belum naik sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh petani garam. Maka petani garam akan mengelami krisis ekonomi dalam masa
PPKM ini.
M Safik juga
menambahkan petani garam, pandemi ini masih belum tau kapan akan hilang dari negeri
ini, walaupun vaksin datang tapi kasus COVID-19 masih terus menyebar di
Kabupaten Sampang," imbuhnya.
Masyarakat berharap
terhadap pemerintah agar seimbang memberikan kebijakan, antara COVID-19 dan
sistem ekonomi di masyarakat bawah. Karena ketika pemerintah masih tidak
memperhatikan kondisi harga garam yang hari ini masih tertumpuk banyak di
Madura, khususnya di Desa Marparan Kecamatan Sreseh. Maka regulasi putaran
ekonomi masyarakat petani garam akan kesulitan bernafas untuk membiayai
keluarga pasca pendemi COVID-19 ini," tandasnya.
Pada dasarnya
masyarakat setuju diberlakukannya PPKM Darurat , namun masyarakat berharap ada solusi
bagi kegiatan ekonomi. Sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi.
Segala aspek harus
tetap dipikirkan. Hal ini jadi PR kita bersama, bagaimana menuntaskan
permasalahan kasus Covid-19 dengan PPKM Darurat, namun roda ekonomi masih tetap
bergulir.
Tetap jalankan Prokes
dan 3M.
(Rossi)