Nelayan
dan Aktivis saat mendatangi Mapolsek Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura (Foto:
Varies)
Lpktrankonmasi.com, Bangkalan - Nelayan di Kecamatan Tanjung Bumi mendatangi kantor Polsek Tanjung
Bumi. Kedatangan mereka untuk mengadukan adanya sosialisasi kegiatan sumur
eksplorasi PHE 2-3 di wilayah kabupaten Bangkalan, tepatnya di perairan
Klampis, Sabtu (11/09/2021)
Sosialisasi tersebut
tidak melibatkan nelayan sebagai pihak yang merasakan langsung dampaknya dari
adanya pengeboran migas tersebut.
Tofan Nufade, yang
mendampingi perwakilan nelayan menyampaikan, bahwa kedatangan nelayan ini
khawatir akan potensi terjadinya kecelakaan laut berupa tabrakan perahu nelayan
dengan kapal Pertamina, jaring nelayan terseret kapal Pertamina serta kejadian
lain yang merugikan nelayan.
"Jika karena
ketidak tahuan para nelayan terjadi kecelakaan seperti itu, bagaimana
solusinya. Itu yang ingin diketahui oleh nelayan" ujar Tofan Nufade, Senin
(13/09/2021)
Menurut Tofan, selain
adanya potensi kecelakaan laut. Yang pasti warga merasa terdampak adanya
pengeboran tersebut, karena sangat mengganggu saat nelayan mencari ikan ke
laut. Dan hal seperti harus jelas konpensasinya terhadap nelayan,"
ungkapnya.
Sementara itu Kapolsek
Tanjung Bumi, Iptu Ferry menjelaskan, nungkin berikutnya ada sosialisasi lagi,
dan nelayan di Tanjung Bumi bisa diundang oleh pihak SKK Migas, kami dari
Muspika Tanjung Bumi saja tidak diundang sosialisasi migas tersebut. Perihal
foto-foto nelayan yang mengadu ke Polsek Tanjung Bumi sudah kami kirim ke pihak
SKK Migas," tegasnya.
Hingga berita ini
diterbitkan, media ini mencoba menghubungi pihak Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS), Herry Sukmawan hingga berkali-kali. Namun, ia tidak mengangkat
teleponnya. Bahkan sempat dikirimi pesan What's App, tetapi tidak ada respon.
(Ries)