Petani Garam Saat Melakukan Aktivitas di Tambak Garam Desa Maraparan, Sreseh, Sampang, Madura (Foto: Rossi)
Lpktrankonmasi.com,
SAMPANG - Pada bulan September 2021 petani garam di kabupaten Sampang mengalami
suatu kerugian, melanda petani garam di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh,
Kabupaten Sampang, Minggu (19/09/2021)
Pada bulan September
2021 petani garam di kecamatan Sreseh, mengalami kegagalan dan penurunan panin
garam. Kegagalan tersebut akibat hujan di bulan September yang berturut-turut
selama 2 hari. Sehingga kadar air garam yang tinggi mengalami kerendahan.
Sekarang petani garam
memulai dari nol kembali untuk menciptakan air garam dan menghasilkan kadar
garam yang tinggi untuk menghasilkan garam yang sempurna.
Sehingga masyarakat
petani garam di bulan September ber-antisipasi untuk menutup hasil garam
sementara, antisipasi ini dikarenakan sewaktu-waktu takut hujan kembali.
Setelah awak media
Lpktrankonmasi.com mewawancarai Ahmad dan Safik petani garam mengatakan, hujan
di bulan September ini bukan berarti sudah selesai. Sekarang ini musim kemarau
yang bercampur dengan musim hujan," katanya.
Menurut mereka berdua,
bulan September ini masih belum dikatakan akhir dari pembuatan garam lokal atau
akhir musim panas.
"Secara hitungan
budaya petani garam di Desa Marparan. Berpatokan pada orang terdahulu dari
tahun ke tahun. Tolak ukur selesainya musim kemarau atau musim panas itu
dilihat dari suatu pergeseran matahari di timur. Sedangkan bulan September ini
meskipun hujan yang berturut-turut selama 2 hari masih belum ada geseran
matahari di timur," jelas mereka.
Maka dari itu
masyarakat petani garam di Desa Marparan optimis, bahwa musim kemarau ini masih
akan panjang secara hitungan budaya petani garam orang terdahulu,"
pungkasnya. (Rossi)