Kegiatan Saat Proses Belajar Mengajar (KBM) Siswa Anak Usia Dini di Lembaga Al Khamidy Patemon, Tlambah, Karang Penang, Sampang, Madura (Foto : Istimewa)
Lpktrankonmasi.com,
SAMPANG - Sangat kasian sekali sebanyak 25 murid Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) tidak memiliki ruang kelas yang layak, dan terpaksa harus belajar di atas
Langgar Kayu. Lembaga PAUD tersebut bernama, AL Khamidy Patemon. Terletak, di
Dusun Lembenah, Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang,
Madura, Rabu (01/09/2021)
Langgar Kayu atau
Musholla Kayu kecil yang ditempati murid PAUD di Kecamatan Karang Penang
tersebut, terletak di salah satu lembaga pesantren. Dan Langgar kayu tersebut,
berukuran sekitar 4x6 meter.
Meskipun para murid
tidak memiliki ruang kelas. Namun, antusias mereka tetap semangat dan terus
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar demi meraih masa depan yang cerah.
pengurus Lembaga
tersebut, Ihsan (28) menuturkan kepada media ini, bahwa ia sangat berharap
peran Pemerintah Kabupaten Sampang untuk lebih memperhatikan sektor pendidikan
di karenakan. Lembaga yang ia tangani tidak memiliki ruang kelas untuk
melakukan kegiatan proses belajar mengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Kami sangat
berharap kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan, sudi kiranya segera
membantu kami dengan memberikan bantuan pembangunan gedung untuk PAUD. Karena
kami khawatir mental siswa-siswi terganggu, dan tidak percaya diri,"
ungkapnya.
Ia juga menambahkan,
bahwa PAUD AL Khamidy Patemon sejak tahun 2019. Siswa-siswi yang belajar disini
rela menempati langgar kayu yang kurang layak, demi mengenyam sebuah
pendidikan.
"Karena kalau
tetap dilaksanakan ditempat ini KBM tidak akan maksimal," tambahnya.
Ihsan, pengurus lembaga
PAUD AL Khamidy Patemon juga berharap kepada Dinas Pendidikan (Disdik)
Kabupaten Sampang segera menerbitkan Nomor Kepala Sekolah Nasional (NPSN) yang
pernah ia ajukan.
"Kurang lebih
selama setahun yang lalu kami mengajukan NPSN. Akan tetapi, hingga saat ini
belum keluar dari Disdik," keluhnya.
Hal senada juga
disampaikan oleh Abdus Somad, salah satu wali murid. Bahwa semua wali murid
berharap anaknya bisa mengenyam pendidikan di lembaga tersebut dengan layak
serta maksimal.
"Kami selaku orang
tua hanya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sampang, wudi kiranya segera
membangun gedung kelas yang layak bagi anak-anak kami yang sedang menimba ilmu
ini," tukasnya.
Hingga berita ini
diterbitkan, awak media lpktrankonmasi.com mencoba menghubungi Kabid PAUD dan
PNFI, H. Subairiyanto, SPd. MM.Pd. Hingga berkali-kali. Namun, ia tidak
mengangkat telepon genggamnya. Anehnya lagi, setelah media ini mencoba
menesuluri ternyata Kabid PAUD dan PNFI ialah Subairiyanto berasal dari
Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura. Disinyalir tidak pernah
turun langsung untuk mengecek keadaan sekolah yang tidak layak. (Ries/Ros)